Posting 303: PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Oleh : Ir. Bernard V.O. Sirait, M.M
Dosen
ABSTRAK
PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Fenomena yang terjadi antara lain sebayak 30% ada pula karyawan yang meminta dipindahkan ke bagian lain dengan alasan merasa tidak cocok bekerja di bagian produksi atau merasa tidak mampu bekerja sesuai tuntutan pekerjaannya. Peneliti menggunakan angket yang berstruktur sebagai alat/instrumen untuk memperoleh data primer (kualitatif) dengan sistem skala likert yang disebarkan kepada 88 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan model teknik analisis regresi berganda (multiple regretion), dan diolah dengan bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS V. 16,00) melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji pengaruh serempak (Anova), uji parsial, dan uji pengaruh dominan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa insentif non finansial dan Insentif finansial secara serempak (simultan) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Turnover intensity karyawan PT.Perkebunan Nusantara III Medan pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5% sesuai dengan hasil Fhitung 120,872 > dari tabel Ftabel 2,74 dan probabilitasnya signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 Hasil uji `t` menunjukkan bahwa insentif non finansial t hitung5.552 > t tabel 1.667 dan sig. 0.00 < 0.05 kemudian insentif finansial nilai thitung 2.011 > ttabel 1,667 dan sig 0,048 < 0,05 mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover intensity karyawan PT.Perkebunan Nusantara III Medan. Artinya, kurangnya insentif non finansial dan insentif finansial diikuti dengan kenaikkan Turnover intensity karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan.
Secara parsial bahwa variabel insentif non finansial memiliki pengaruh signifikan dibandingkan dengan variabel insentif finansial. Koefesien determinasi (Adjusted R Square) hasil regresi adalah 77,7% menunjukkan bahwa variabel bebas 77,7% dapat menjelaskan 77,7 % terhadap variabel terikat (turnover intensity karyawan)
Kata Kunci : Insentif Non Finansial, Insentif Finansial dan Turnover intensity Karyawan
Posting 303: PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 295: PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Oleh :
MOCHAMAD ERWIN RADITYO, S.H., M.Kn
Program Studi Ilmu Hukum
Fakultas Sosial Sains
Universitas Pembangunan Pancabudi
ABSTRAK
Perlindungan hukum terdiri dari dua suku kata yaitu Perlindungan dan Hukum. Artinya, perlindungan menurut hukum dan undang-undang yang berlaku.Menurut Setiono, perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh program yang tidak sesuai dengan aturan hukun, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnya sebagai manusia. Menurut Muchsin, perlindungan hukum merupakan kegiatan untuk melindungi individu dengan menselaraskan hubungan nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang menjelma dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertiban dalam pergaulan hidup antar sesama manusia. Menurut pasal 1 ayat 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,’’Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga ,orang lain,maupun makhluk hidup lain tidak untuk diperdagangkan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia definisi parkir ialah menghentikan atau Menaruh (kendaraan bermotor) untuk beberapa saat di tempat yang sudah disediakan.Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bab I Ketentuan Umum, pada Pasal 1 angka 15 , “Parkir adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.”
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Kendaraan bermotor
Posting 295: PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK KONSUMEN PENGGUNA PARKIR KENDARAAN BERMOTOR ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 259: HUBUNGAN INSENTIF NON FINANSIAL DAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP TURNOVER INTENSITY KARYAWAN PADA KANTOR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) III MEDAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>
Oleh : Desi Astuti. SE.,MM
Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB Medan
ABSTRAK
PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Fenomena yang terjadi antara lain sebayak 30% ada pula karyawan yang meminta dipindahkan ke bagian lain dengan alasan merasa tidak cocok bekerja di bagian produksi atau merasa tidak mampu bekerja sesuai tuntutan pekerjaannya. Peneliti menggunakan angket yang berstruktur sebagai alat/instrumen untuk memperoleh data primer (kualitatif) dengan sistem skala likert yang disebarkan kepada 88 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan model teknik analisis regresi berganda (multiple regretion), dan diolah dengan bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS V. 16,00) melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji pengaruh serempak (Anova), uji parsial, dan uji pengaruh dominan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa insentif non finansial dan Insentif finansial secara serempak (simultan) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Turnover intensity karyawan PT.Perkebunan Nusantara III Medan pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5% sesuai dengan hasil Fhitung 120,872 > dari tabel Ftabel 2,74 dan probabilitasnya signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 Hasil uji `t` menunjukkan bahwa insentif non finansial t hitung5.552 > t tabel 1.667 dan sig. 0.00 < 0.05 kemudian insentif finansial nilai thitung 2.011 > ttabel 1,667 dan sig 0,048 < 0,05 mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover intensity karyawan PT.Perkebunan Nusantara III Medan. Artinya, kurangnya insentif non finansial dan insentif finansial diikuti dengan kenaikkan Turnover intensity karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan.
Secara parsial bahwa variabel insentif non finansial memiliki pengaruh signifikan dibandingkan dengan variabel insentif finansial. Koefesien determinasi (Adjusted R Square) hasil regresi adalah 77,7% menunjukkan bahwa variabel bebas 77,7% dapat menjelaskan 77,7 % terhadap variabel terikat (turnover intensity karyawan)
Kata Kunci : Insentif Non Finansial, Insentif Finansial dan Turnover intensity Karyawan
Posting 259: HUBUNGAN INSENTIF NON FINANSIAL DAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP TURNOVER INTENSITY KARYAWAN PADA KANTOR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) III MEDAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 258: PENGARUH MANAJEMEN KARIR INDIVIDU DAN KOMPETENSI TERHADAP EFEKTIVITAS KARIR KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>
Oleh: Suri Purnami, S.E.,M.A
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen karir individu dan kompetensi terhadap efektivitas karir karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen karir individu, kompetensi dan efektivitas karir karyawan.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 orang karyawan dari berbagai fungsi dalam organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 11.0 for Windows..
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa manajemen karir individu secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kesuksesan karir karyawan.Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas karir karyawan. Akhirnya, bahwa tingkat efektivitas karir karyawan akan makin meningkat apabila tingkat manajemen karir individu dan kompetensi meningkat.
Kata-kata kunci : Manajemen Karir Individu, Kompetensi, Efektivitas Karir Karyawan
PENGARUH MANAJEMEN KARIR INDIVIDU DAN KOMPETENSI TERHADAP EFEKTIVITAS KARIR KARYAWAN
Posting 258: PENGARUH MANAJEMEN KARIR INDIVIDU DAN KOMPETENSI TERHADAP EFEKTIVITAS KARIR KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 257: PENGARUH VARIASI TEKANAN NOZZEL TERHADAP DAYA MESIN MOTOR DIESEL 2500 CC. ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]> Oleh : Efrata Tarigan, ST.,MT
Dosen STT Immanuel Medan
Email: [email protected]
ABSTRACK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi tekanan nozzel terhadap daya mesin motor diesel. Perbedaan tekanan nozzel 120 kg/cm2; 130 kg/cm2 ; dan 150 kg/cm2 diuji pada engine diesel 2500 cc. Pengukuran daya dilakukan dengan dyno test (dynamometer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan Perbedaan tekanan nozzel 120 kg/cm2; 130 kg/cm2 ; dan 150 kg/cm2 pada putaran 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm berpengaruh terhadap daya mesin, pada 100 rpm tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 12,20 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 12,06 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 12,96 kW. Pada 2000 rpm tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 28,22 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 28,1 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 28,46 kW. Putaran 3000 tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 48,3 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 48,02 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 48,6 kW.
Kata Kunci : Motor diesel, Nozzel, Daya.
PENGARUH VARIASI TEKANAN NOZZEL TERHADAP DAYA MESIN MOTOR DIESEL 2500 CC.
Posting 257: PENGARUH VARIASI TEKANAN NOZZEL TERHADAP DAYA MESIN MOTOR DIESEL 2500 CC. ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 256: PENGARUH PENGAPIAN CDI TERHADAP EMISI GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN 1800 CC Effect of Ignition CDI Exhaust Emissions and Fuel Consumption ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Oleh : Tinus Ginting
Dosen STT Immanuel Medan
ABSTRAK
Sistem pengapian kondensator (kapasitor) atau CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya kumparan pengapian. Penggunaan sistem pengapian CDI pada mesin 1800 cc ini digunakan sebagai pengganti sistem pengapian platina. Parameter dalam penelitian ini adalah pengapian konvensional dan pengapian CDI dengan tujuan meneliti pengaruh pengapian CDI terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar dengn variasi putaran 800 rpm, 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm beserta variasi saat pengapian 00, 50, 100 dan 150, dengan metode eksperimen variasi faktor level dan hasil dari penelitian diolah dengan program SPSS. Ternyata hasil yang dicapai setelah dianalisis Emisi HC minimum dengan pengapian CDI 87 ppm dengan saat pengapian 100 BTDC, sedangkan pengapian platina 90 ppm. Berarti ada penurunan HC 3 ppm dan CO2 minimum terdapat di putaran 800 rpm saat pengapian 150 dan Pengaruh putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar putaran mesin 0,009 %,
Kata kunci : Capasitor Discharge Ignition, Saat Pengapian, Putaran Mesin, Emisi
Posting 256: PENGARUH PENGAPIAN CDI TERHADAP EMISI GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN 1800 CC Effect of Ignition CDI Exhaust Emissions and Fuel Consumption ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 255: PENGARUH VARIASI CELAH BUSI DAN JENIS BUSI TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA KENDARAAN RODA DUA 110CC ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>
Oleh : Sabar Pasaribu
Dosen Akademi Teknologi Industri Immanuel Medan
ABSTRAK
Bedasarkan rumusan masalah yang ingin di tujukan oleh penulis yaitu untuk mengetahui: pengaruh variasi celah busi 0,4 mm, dan jenis busi standart,terhadap CO dan HC,pengaruh variasi celah busi 0,5 mm, dan variasi jenis busi platinum terhadap emisi CO dan HC,pengaruh variasi celah busi 0,6mm, dan variasi jenis busi iridium terhadap emisi CO dan HCMetode yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung penulis yaitu metode penelitian dengan ekperimen,metode studi pustaka atau studi literaturHasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh celah busi 0,4 mm, dengan variasi jenis busi standart, platinum dan iridium terhadap emisi CO dan HC, dimana nilai terendah CO 0,27 % dan HC 98 ppm, celah busi 0,5 mm dimana nilai terendah CO 0,15 % dan HC 46 ppm, celah busi 0,6 mm nilai terendah CO 0,19 % dan HC 24 ppm.
Kata Kunci : Kendaran Roda Dua, Pengapian Busi.
PENGARUH VARIASI CELAH BUSI DAN JENIS BUSI TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA KENDARAAN RODA DUA 110CC
Posting 255: PENGARUH VARIASI CELAH BUSI DAN JENIS BUSI TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA KENDARAAN RODA DUA 110CC ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>