Posting 202: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA HOTEL DHAKSINA HOTEL MEDAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]> Oleh : Diana Sari Harahap. SE.,MM
Dosen Univ. Graha Nusantara P. Sidempuan
ABSTRAK
Hotel Dhaksina Hotel Medan adalah salah satu contoh bisnis yang mempunyai prospek yang baik untuk sekarang ini adalah bisnis dalam bidang jasa yaitu usaha dalam menyewakan kamar hotel, dimana di Sumatera Utara merupakan daerah yang menarik untuk dijadikan tujuan wisata. Adanya bisnis ini tak lepas dari peran adanya pelayanan tentang kebutuhan para pengguana jasa untuk beristirahat setelah lelah dalam melakukan perjalanan wisata, hal ini dapat terlihat dengan semakin banyaknya wisatawan baik domestik maupun internasional yang datang ke Kota Medan ini khususnya.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca beberapa buku-buku-buku dan sumber – sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, penelitian lapangan yang dilakukan secara langsung ke lapangan atau perusahaan yang dijadikan objek penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan oleh penulis dan kuesioner dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden sebanyak 70 responden kemudian diolah melalui bantun program Statitical Product Service Solution (SPSS) Versi 15.00 dengan teknik analisis Regresi Berganda (Multiple Regretion melalui uji validitas dan reliabilitas serta uji asumsi klasik.
Dari hasil penelitian didapat bahwa angka Adjusted R Square 0.887 yang dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 88,7% Kepuasan Tamu dapat diperoleh dan dijelaskan oleh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas. Sedangkan sisanya (100% – 88,7% = 11,3 %) dijelaskan oleh pengaruh faktor lain atau variabel diluar model seperti komunikasi, lokasi dan promosi. Pada hasil uji “F” didapat nilai F hitung = 271,121 > dari “F” tabel = 3,13, oleh karena jauh dibawah 0,05 probabilitasnya maka tolak Ho (Terima H1). Kualitas Pelayanan dan Fasilitas berpengaruh secara serempak (simultant) terhadap Kepuasan Tamu Hotel Dhaksina Medan
Hasil uji ”t” menunjukkan ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan tamu dengan nilai T hitung 4,483 > T tabel 2,000 dan sig 0, 000 < 0,05 sedangkan pengaruh signifikan antara fasilitas terhadap kepuasan tamu dengan nilai T hitung 3,655 > T tabel 2,000 dan sig 0,000 < 0,05. Dan dilihat dari angka standaridized coefficientt Beta Kualitas Pelayanan sebesar 0,528 sedangkan Fasilitas yang hanya mencapai 0,430 maka dapat disimpulkan Kualitas Pelayanan dominan mempengaruhi Kepuasan Tamu Hotel Dhaksina Medan. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya diterima.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Kepuasan Tamu.
ABSTRACT
Hotel Dhaksina Hotel Medan is one example of businesses that have good prospects for business today is in the business services sector renting rooms in hotels, where in North Sumatra is an interesting area to be used as a tourist destination. The existence of this business could not be separated from the role of the ministry about the pengguana services needs to rest after fatigue in the leisure traveler, this can be seen with the increasing number of both domestic and international tourists who come to this particular Medan.
The data collection techniques in the study conducted by the research literature that is done by reading a few books-books and other sources – other sources related to the issues discussed in this paper, field research conducted directly to the field or the company that made the object research to obtain data required by the author and by distributing questionnaires to the respondents a list of questions as much as 70 respondents then processed through the program bantun Statitical Product Service Solution (SPSS) Version 15:00 by multiple regression analysis technique (Multiple Regretion through validity and reliability as well as classic assumption test .
From research result shows that the number of Adjusted R Square 0887 which can be called the coefficient of determination in this case means 88.7% Guest Satisfaction can be obtained and described by the Quality Services and Facilities. While the rest (100% – 88.7% = 11.3%) is explained by the influence of other factors or variables outside the model such as communication, location and promotions. In the test “F” got value of F count = 271.121> from the “F” table = 3.13, thus well below the 0.05 probability then reject Ho (Accept H1.) Quality Services and Facilities effect simultaneously (simultant) against Dhaksina Medan Hotel Guest Satisfaction
Results of the test “t” indicates no significant effect between the quality of service with guest satisfaction with a value of 4.483 t count> t table are 2.000 and sig 0, 000 <0.05 while the significant effect of guest satisfaction with the facility to calculate T value 3.655> 2.000 T table and sig 0.000 <0.05. And seen from the figure standaridized coefficientt Beta Service Quality of 0.528 while the facility which was only 0.430, it can be concluded that the dominant service quality affects Dhaksina Medan Hotel Guest Satisfaction. This suggests that the previously proposed hypothesis that the author received
Keywords : Quality of Service, Amenities and Guest Satisfaction.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA HOTEL DHAKSINA HOTEL
Posting 202: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA HOTEL DHAKSINA HOTEL MEDAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 201: PENGARUH BUDAYA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. BAJA PERTIWI INDUSTRI MEDAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>ABSTRAK
Baja Pertiwi Industri Medan merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pelayanan spare part. Dengan ketatnya persaingan antar sesama pebisnis, maka perusahaan harus mampu bertahan dengan cara menumbuhkan semangat kerja karyawan, tetapi hal itu belum terwujud disebabkan perusahaan kurang tegas memberlakukan nilai-nilai budaya yang ada, ditambah lagi adanya lingkungan kerja yang kurang nyaman seperti suara bising dan kurangnya sanitasi udara sehingga semangat kerja karyawan jadi menurun.
Masalah dirumuskan apakah budaya dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara serempak terhadap semangat karyawan pada PT. Baja Pertiwi Industri Medan dan variabel manakah dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Baja Pertiwi Industri Medan dan untuk membandingkan antara teori yang penulis pelajari diperkuliahan dengan kenyataan yang ada dilapangan.
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 61 orang responden dan melakukan wawancara, pengamatan serta studi dokumentasi.
Dari hasil uji determinan didapat variabel budaya kerja dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variabel semangat kerja karyawan sebesar 63,5 % dan sisanya 36,5 % dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti atau diluar variabel model penelitian seperti kompensasi dan kepemimpinan. Selanjutnya dari hasil pengujian hipotesis pada tingkat kepercayaan 95% dan tetst of level 5% diperoleh nilai Fhitung 68,031 > 3,13 Ftabel dengan signifikan 0,000 < 0,05. Maka disimpulkan budaya kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara serempak terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Baja Pertiwi Industri Medan (H1).
Pada uji parsial budaya kerja terhadap semangat kerja didapat nilai thitung 4,437 > 2,000 ttabel dengan signifikan 0,000 < 0,05, ini berarti variabel budaya kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja. Sedangkan uji parsial lingkungan kerja terhadap semangat kerja didapat nilai thitung 5,713 > 2,000 ttabel dengan signifikan 0,000 < 0,05, ini berarti variabel lingkungan kerja secara parsial (individu) berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja.
Pada uji dominan didapat angka Standaridized Coefficient Beta dari variabel budaya kerja sebesar 0.389 sedangkan variabel lingkungan kerja sebesar 0,501. Oleh karena nilai variabel lingkungan kerja lebih besar dari nilai variabel budaya kerja, maka disimpulkan hipotesis dua (H2) yang penulis ajukan sebelumnya dapat diterima yaitu lingkungan kerja lebih dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan pada PT. Baja Pertiwi Industri Medan.
Kata Kunci : Budaya Kerja, Lingkungan Kerja dan Semangat Kerja.
ABSTRACT
Steel Industry Pertiwi Medan is a business entity engaged in the service of spare parts. With intense competition among fellow business people, then the company should be able to survive by growing employee morale, but it has not materialized due to lack of strict enforce corporate cultural values that exist, plus the working environment uncomfortable such as noise and lack of sanitation so that the air be decreased employee morale.
Formulated problem is the culture and working environment and a significant positive effect on employee morale simultaneously at PT. Steel Industry Pertiwi Medan where the dominant variable affecting employee morale. While the purpose of this study was to determine how much influence the culture and work environment on employee morale in PT. Steel Industry Pertiwi Medan and to compare the theory that the author learned at the lecture with the reality on the ground.
The data collection techniques carried out by distributing questionnaires to 61 respondents and interviews, observation and documentation study.
Test results obtained from the determinant variables of work culture and work environment variables can explain the morale of the remaining 63.5% and 36.5% are influenced by variables that are not researched or outside the compensating variable models such as research and leadership. Further testing of the hypothesis at the confidence level of 95% and 5% level tetst of values obtained Fcount 68.031 > 3.13 Ftable with a significant 0.000 < 0.05. It was concluded the work culture and work environment have a positive and significant in unison against the employee morale in PT. Steel Industry Pertiwi Medan (H1).
On a partial test of workplace culture on morale values obtained tcount 4.437 > 2.000 ttable with significant 0.000 < 0.05, this means work is partially cultural variables have a positive and significant impact on morale. While a partial test of the working environment on morale values obtained tcount 5.713 > 2.000 ttable with significant 0.000 < 0.05, this means work environment variables in partial (individual) and a significant positive effect on morale.
In the dominant test figures obtained Standaridized Beta Coefficient of culture variables for 0389 while working for an environment variable 0.501. Because the value of the work environment variable is greater than the value of cultural variables work, then concluded the hypothesis two (H2) which the authors previously proposed an acceptable working environment that is more dominant influence employee morale in PT. Steel Industry Pertiwi Medan.
Keywords: Work Culture, Work Environment and Employee Morale.
PENGARUH BUDAYA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. BAJA PERTIWI INDUSTRI MEDAN
Posting 201: PENGARUH BUDAYA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. BAJA PERTIWI INDUSTRI MEDAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 111: PENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM PENGELOLAAN GARANSI PRODUK UNTUK MEMINIMALISASI ONGKOS GARANSI DAN MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Abstrak
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatan komprehensif dalam pengelolaan garansi produk untuk meminimalisasi ongkos garansi dan meningkatkan penjualan produk. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa perkembangan menyebabkan pengelolaan garansi produk berubah dari moda reaktif menjadi proaktif. Moda reaktif lebih memfokuskan pada penanganan klaim garansi dan bertujuan untuk meminimalisasi jumlah klaim konsumen (ongkos garansi). Manajemen garansi dengan moda proaktif bertujuan tidak saja meminimalisasi ongkos garansi tapi juga memaksimumkan kepuasan konsumen, citra produk dan penjualan sehingga membutuhkan pendekatan yang terintegrasi, yang menggabungkan aspek teknikal dan aspek komersial dalam pengelolaan garansi. Pada makalah ini, telah dibahas suatu pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan garansi, di mana interaksi antar fungsi desain produk, manufaktur, pemasaran dan purna jual dilihat dari kedua aspek penting tadi. Dan pengelolaan garansi dengan pendekatan terintegrasi ini dilakukan baik selama periode sebelum maupun sesudah peluncuran produk ke pasar.
Kata kunci : pendekatan komprehensif dan garansi produk
PENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM PENGELOLAAN
Posting 111: PENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM PENGELOLAAN GARANSI PRODUK UNTUK MEMINIMALISASI ONGKOS GARANSI DAN MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 110: SOLUSI DALAM MENGATASI MASALAH PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Oleh : Riada Marenny Pasaribu, SKM, M.Kes.
Dosen Akper BAS Balimbingan
Abstrak
Pembangunan nasional yang optimal dapat tercapai apabila pembangunan kesehatan masyarakat dapat terwujud. Keterkaitan keduanya sangat jelas dalam implementasi pelaksanaan pembangunan nasional. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana solusi dalam mengatasi pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Penulisan menggunakan metode tinjauan literatur. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal yang sangat berharga dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Perbaikan mutu kesehatan masyarakat berdampak pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat dan juga meningkatkan kualitas sumber dya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang baik, maka dapat menjadi modal untuk membangun bangsa ke arah yang lebih maju.
Kata kunci : kesehatan masyarakat dan pembangunan
SOLUSI DALAM MENGATASI MASALAH PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
Posting 110: SOLUSI DALAM MENGATASI MASALAH PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 109: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP CITRA MEREK PADA RSU HAJI ABDUL MANAN SIMATUPANG (RSU HAMS) KISARAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Zulfa Khairina Batubara
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Asahan
Abstrak
Rumah Sakit Umum Haji Abdul Manan Simatupang (RSU HAMS) Kisaran merupakan salah satu rumah sakit umum milik pemerintah daerah Kabupaten Asahan di Kisaran. Rumah sakit ini telah mengalami banyak perubahan terutama dalam hal pembangunan. Adanya peningkatan pembangunan dan penambahan bangunan fisik tentunya menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin membaik pula. Pada gilirannya, peningkatan ini akan meningkatkan persepsi masyarakat yang akan menciptakan citra merek rumah sakit ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan rumah sakit terhadap citra merek rumah sakit. Kualitas layanan rumah sakit terdiri dari faktor reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif dan regresi berganda menganalisis metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek Rumah Sakit di RSU HAMS. Berdasarkan identifikasi determinan menunjukkan bahwa R square adalah 65,7% yang berarti citra merek RSU HAMS dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan dengan 65,7% dan sisanya 34,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Kata kunci: faktor reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik dan citra merek.
Posting 109: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP CITRA MEREK PADA RSU HAJI ABDUL MANAN SIMATUPANG (RSU HAMS) KISARAN ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 108: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA DENGANMOTIVASI KONSUMSI TABLET FE SELAMA KEHAMILANDI POLINDES SERIMENDA SEMBAHEKECAMATAN SIBOLANGIT TAHUN 2014 ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Oleh ; Willhelmina Wahara SST, M.Keb
ABSTRAK
Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.Anemia hamil disebut potensial membahayakan ibu dan anak, karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dengan motivasi konsumsi tablet Fe selama kehamilan.Penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan korelasional menggunakan desain cross sectional, dengan jumlah populasi 40 orang dan total populasi dijadikan sampel yaitu 40 orang.Penelitian ini dilakuakan pada Polindes Serimenda Sembahe Kecamatan Sibolangit. Data dianalisi dengan Analisis Univariat dan Bivariat yaitu chi- Square dengan taraf kemaknaan (α=0,05).Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik sebanyak 16 orang (40%), dan cukup yaitu 14 orang (35%), dengan motivasi cukup sebanyak 19 orang (47,5%) dan motivasi kurang sebanyak 11 orang (27,5%). Analisis Bivariat menunjukkan bahwa dari 16 responden yang berpengetahuan baik memiliki motivasi Baik 7 orang (17,5%) cukup 5 orang (12,5%). Uji chi-square memperlihatkan nilai signifikansi (sig-p) = 0,000, lebih kecil dari 0,05. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe selama kehamilan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia, Motivasi, Tablet Fe
Posting 108: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA DENGANMOTIVASI KONSUMSI TABLET FE SELAMA KEHAMILANDI POLINDES SERIMENDA SEMBAHEKECAMATAN SIBOLANGIT TAHUN 2014 ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>Posting 107: ANALISA HUBUNGAN KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN JUMLAH PETUGAS LALU LINTAS DI KOTA MEDAN TAHUN 2003 SAMPAI DENGAN 2013 ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>ABSTRAK
Semua orang tentu tidak mau mengalami kecelakaan lalu lintas. Semua orang selalu menginginkan setiap perjalanannya selamat sampai di tujuan dan beraktifitas dengan normal. Namun seiring dengan pertumbuhan penduduk semakin meningkat, maka kebutuhan transportasi yang menunjang setiap perjalan semua orang pun akan meningkat. Semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan risiko pada kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan timbul akibat tertabraknya kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor lainnya atau bertarakan dengan benda keras lainnya (seperti trotoir, tiang listrik, dll) atau menabrak orang di luar kendaraan sehingga menimbulkan korban yang berada di dalam maupun di luar kendaraan. Data kecelakaan didapat dengan mengambil data dari Dinas Kesehatan Kota sedangkan jumlah kendaraan bermotor dapat kita temukan di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan. Adapun sebagai data pembanding kita bisa mengambil data kecelakaan dan jumlah kendaraan bermotor dari Badan Pusat Statistik.
Dari jumlah kecelakaan dan jumlah petugas lalu lintas di Kota Medan yang sudah diinventaris oleh instansi terkait, maka kita bisa prediksi tingkat kecelakaan di tahun mendatang dengan menggunakan program SPSS.
Setelah dilakukan analisa, penulis dapat memberikan informasi bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas berpengaruh terhadap keberadaan sejumlah petugas lalu lintas selama 2003 sampai dengan 2014. Namun demikian perlu ada pengawasan yang lebih baik lagi dari petugas agar tingkat kecelakaan tidak terus bertambah dan perlu pembatasan jumlah kendaraan bermotor.
Kata kunci : Kecelakaan, Jumlah Petugas Lalu Lintas, Kota Medan
ANALISA HUBUNGAN KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN JUMLAH
Posting 107: ANALISA HUBUNGAN KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN JUMLAH PETUGAS LALU LINTAS DI KOTA MEDAN TAHUN 2003 SAMPAI DENGAN 2013 ditampilkan lebih awal di Jurnal Mudira Indure.
]]>